Judul asli: Theorie des Kommunikativen Handelns, Band II: Zur Kritik der
funktionalistischen Vernunft
Penulis: Jürgen Habermas
Penerjemah: Nurhadi
Editor: Inyiak Ridwan Muzir
Penerbit : Kreasi Wacana
Tebal halaman: vi, 566 hlm., indeks
Ukuran buku: 15,5 x 24 cm
ISBN: 979-3722-80-0
Harga buku: Rp.56.000
Pemesanan
: sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empuonline@gmail.com/twitter :@empuonline
Sinopsis :
SEBAGAI kelanjutan dari Teori Tindakan Komunikatif: Rasio dan Rasionalisasi Masyarakat,
buku ini tidak lagi sekadar melakukan rekonstruksi historis terhadap
teori-teori klasik tentang masyarakat, namun mengerucutkan analisisnya pada
sebuah kesimpulan: modernitas telah gagal.
Kegagalan ini terjadi bukan karena
rasionalisasi tidak bisa menjalankan fungsinya menjaga keterkaitan elemen
kognitif-instrumental dengan elemen moral-praktis dan ekspresif dalam
kehidupan, namun kegagalan lebih diakibatkan karena rasionalisasi tidak bisa
mengembangkan dan melembagakan seluruh dimensi rasio yang berbeda-beda secara
apik. Ketidakhadiran institusi-institusi pelindung ruang privat dan ruang
publik dari kolonisasi sistem administratif ekonomi-politik membuat
interaksi-interaksi yang terstruktur secara komunikatif makin terpinggirkan.
Serangan terhadap infrastruktur komunikasi masyarakat menyiratkan ancaman yang
lebih besar ketimbang ketergantungan pada negara-kesejahteraan kapitalisme
maju. Karena dengan begitu, ranah tindakan komunikatif dijadikan sekadar
instrumen yang melahirkan ketergantungan lebih parah. Makin besar desakan
sistem menggempur ranah tindakan komunikatif, maka reproduksi kehidupan sosial
pun akan semakin mandeg.
Habermas menawarkan Teori Tindakan
Komunikatif dengan tujuan: pertama,
mengembangkan rasionalitas yang tak lagi berpijak pada premis-premis subjektif
filsafat dan teori-teori sosial modern, sebab premis-premis inilah yang
menyebabkan terjajahnya dunia-kehidupan oleh rasio-instrumental. Kedua, mengkonstruksi konsep masyarakat
dua-level yang mengintegrasikan dunia-kehidupan dengan paradigma sistem yang
tak lain merupakan paradigma anak kandung modernitas. Terakhir, memetakan sebuah Teori Kritis tentang modernitas dengan
membahas patologi-patologinya tanpa harus menampik proyek Pencerahan.
Itulah tawaran orisinal Habermas, seorang
pemikir sosial utama Abad XX, yang dia paparkan dalam buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar