Judul asli: Mythologies
Penulis: Roland Barthes
Penerjemah: Nurhadi & A.
Sihabul Millah
Editor: Hadi Purwanto &
Inyiak Ridwan Muzir
Harga buku: Rp 41.000,-
Pemesanan
: sms 085878268031/WA: 08886824445/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
BAGI
Barthes, tanda bersifat polisemis. Makna yang dimiliki oleh tanda bersifat
potensial. Oleh karena itu makna tanda memerlukan keterlibatan aktif para
pembaca dan kompetensi budaya yang mereka hadirkan di dalam citra-teks agar
secara temporer ‘menetapkan’ makna suatu tanda untuk tujuan tertentu. Jadi,
interpenetrasi tanda/teks tergantung kepada kapasitas dan budaya pembaca dan
pengetahuan mereka tentang kode-kode sosial. Oleh karena itu tanda/teks dapat
ditafsirkan dengan berbagai cara. Tanda tidak pernah memiliki makna yang tetap
dan stabil.
Di sisi
lain ketika makna suatu tanda dinaturalisasikan dan diterima umum sebagai
sesuatu yang sudah final dan dianggap sebagai sesuatu yang normal dan alami,
maka ia berubah menjadi mitos, menjadi bersifat hegemonik. Ia berubah menjadi
peta makna konseptual yang mengarahkan orang untuk memahami dunianya.
Meskipun
mitos adalah konstruksi budaya, tapi ia bisa tampak sebagai kebenaran universal
yang telah ada sebelumnya dan melekat pada nalar awam. Mitos kemudian mirip
dengan konsep ideologi yang bekerja pada level konotasi. Jadi ranah ideologi
terkait dengan arena tanda. Di mana ada tanda, maka di situ ada ideologi.
Menurut
Barthes, mitos dan ideologi bekerja dengan menaturalkan interpretasi tertentu
dari individu yang khas secara historis. Jadi, mitos menjadikan pandangan dunia
tertentu tampak tak terbantahkan karena alamiah atau ditakdirkan Tuhan. Mitos
bertugas memberikan kehendak historis suatu justifikasi alamiah, dan menjadikan
berbagai peristiwa yang tak terduga tampak abadi. Dengan pandangan seperti ini,
bersama dengan Ferdinand de Saussure, karya Barthes merupakan pelopor awal
dalam strukturalisme dan semiologi.
Dalam
buku ini juga ditampilkan esai-esai Barthes yang mencerminkan bagaimana suatu
isu, peristiwa dan momen budaya memiliki makna yang lebih dari sekadar tampilan
luarnya. Bagian kedua membahas tentang bentuk dan konsep mitos, mitos sebagai
tipe wicara dan sistem semiologis, konsep pemaknaan, mitos tentang Aliran Kiri,
mitos tentang Aliran Kanan, keniscayaan dan batas-batas mitologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar