Judul : EKOSOSIOLOGI
Deideologisasi Teori Restrukturisasi Aksi
Penulis : Prof. Dr. Ir. Sajogyo
Editor : Francis Wahono, AB Widyanta dan Y. Indarto
Editor : Francis Wahono, AB Widyanta dan Y. Indarto
Penerbit : Cindelaras
Harga buku: Rp 100.000
diskon jadi Rp.75.000
Pemesanan
: sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
Istilah ekososiologi yang menjadi
judul koleksi tulisan Guru Besar Sajogjyo adalah sosiologi dalam arti yang
luas. Ekosisologi tidak terbatas pada relasi dengan ekonomi, pun tidak terbatas
dengan ekologi, tetapi ekosistem humana dan natural dimana ekonomi dan ekologi
dapat menjadi dominan. Ekososiologi adalah sosiologi yang diterapkan ,
dikontekskan pada dan berbahan baku dari ekosistem humana dan natural. Untuk
berekososiologi dibutuhkan sifat ilmu yang transdisipliner dan multidisipliner.
Pencarian ilmu yang
multidispliner, interdisipliner, dan juga cocok dengan relitasnya itulah yang
klop dengan tuntutan etika tradisional “ngelmu iku kalakone kanthi laku” (ilmu
terbentuk karena praktik, aksi dan perbuatan). Sebagaimana yang dihayati Guru
Besar Sajogyo dalam pengembangannya selama separuh abad lebih sebagai”dari
praktik ke toeri dan ke praktik yang berteori”. Disini terjadi hubungan
dialektika yang tak pernah henti antara teori dan praktik, atau praktik dan
teori. Dalam terang penghayatan itu, maka agar tetap cocok dengan realitas ilmu
dan teori sebagai bangunan pokok ilmu haruslah di-ideologisasi-kan. Setelah
bebas dari idelologi bukan berarti ilmu dan teori itu lantas menjadi netral,
dalam arti”tidak berpihak siapa-siapa”, namun harus berpihak pada realitas.
Ciri khas ilmu yang cocok dengan
realita adalah ilmu yang berguna. Berguna bagi manusia, manusia yang selama ini
dibutakan mata hatinya agar tidak tahu realita. Manusia yang masuk dalam
golongan ini adalah kaum marjinal dan tertindas.
Melalui buah-buah pikir Guru
Besar Sajogyo yang tersaji di buku ini, para pembaca akan diajak menulusuri
zuhud kecendekiawanannya. Bagi beliau, ilmu bukanlah privilege namun milik yang
mesti diabadikan dan diamalkan untuk dan dalam masyarakat. Inilah tawaran
sekaligus tantangan bagi para ilmuwan muda dan siapa saja yang prihatin dengan
dan berjuang bersama petani di pedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar