Senin, 27 Mei 2013

EKOSOSIOLOGI



Judul : EKOSOSIOLOGI Deideologisasi Teori Restrukturisasi Aksi
Penulis : Prof. Dr. Ir. Sajogyo
Editor : Francis Wahono, AB Widyanta dan Y. Indarto
Penerbit : Cindelaras

Harga buku: Rp 100.000 diskon jadi Rp.75.000

Pemesanan : sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/

Sinopsis

Istilah ekososiologi yang menjadi judul koleksi tulisan Guru Besar Sajogjyo adalah sosiologi dalam arti yang luas. Ekosisologi tidak terbatas pada relasi dengan ekonomi, pun tidak terbatas dengan ekologi, tetapi ekosistem humana dan natural dimana ekonomi dan ekologi dapat menjadi dominan. Ekososiologi adalah sosiologi yang diterapkan , dikontekskan pada dan berbahan baku dari ekosistem humana dan natural. Untuk berekososiologi dibutuhkan sifat ilmu yang transdisipliner dan multidisipliner.


Pencarian ilmu yang multidispliner, interdisipliner, dan juga cocok dengan relitasnya itulah yang klop dengan tuntutan etika tradisional “ngelmu iku kalakone kanthi laku” (ilmu terbentuk karena praktik, aksi dan perbuatan). Sebagaimana yang dihayati Guru Besar Sajogyo dalam pengembangannya selama separuh abad lebih sebagai”dari praktik ke toeri dan ke praktik yang berteori”. Disini terjadi hubungan dialektika yang tak pernah henti antara teori dan praktik, atau praktik dan teori. Dalam terang penghayatan itu, maka agar tetap cocok dengan realitas ilmu dan teori sebagai bangunan pokok ilmu haruslah di-ideologisasi-kan. Setelah bebas dari idelologi bukan berarti ilmu dan teori itu lantas menjadi netral, dalam arti”tidak berpihak siapa-siapa”, namun harus berpihak pada realitas.

Ciri khas ilmu yang cocok dengan realita adalah ilmu yang berguna. Berguna bagi manusia, manusia yang selama ini dibutakan mata hatinya agar tidak tahu realita. Manusia yang masuk dalam golongan ini adalah kaum marjinal dan tertindas.

Melalui buah-buah pikir Guru Besar Sajogyo yang tersaji di buku ini, para pembaca akan diajak menulusuri zuhud kecendekiawanannya. Bagi beliau, ilmu bukanlah privilege namun milik yang mesti diabadikan dan diamalkan untuk dan dalam masyarakat. Inilah tawaran sekaligus tantangan bagi para ilmuwan muda dan siapa saja yang prihatin dengan dan berjuang bersama petani di pedesaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar