Judul asli: The Critical Theory of Jürgen Habermas
Penulis: Thomas McCarthy
Penerjemah: Nurhadi
Editor: Inyiak Ridwan Muzir
Tebal halaman: xiv, 554 hlm., indeks
Ukuran buku: 15,5 x 24 cm
ISBN: 979-3722-03-7
Harga buku: Rp. 90.000
Pemesanan
: sms 085878268031/ WA 08886824445 / pin BB: 234FB00C/email :
empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/ twitter : @empuonline
Sinopsis
JÜRGEN HABERMAS ingin agar suatu teori tidak
hanya sekadar menjelaskan hal-ihwal sedemikian rupa. Juga, menurut Habermas,
seorang teoretisi seharusnya tidak hanya sekadar merenung di ruang perpustakaan
lalu memberi saran penyelesaian masalah lewat publikasi tulisan. Hal terpenting
yang luput dari cara seperti ini, menurut dia, adalah sisi praxis kehidupan.
Sayangnya, bagi Habermas, ilmu pengetahuan
beserta teori-teorinya sudah terlanjur berada di menara gading dan ketika
dilibatkan dalam praktik kehidupan sehari-hari, manusia malah terkurung oleh
belitan rasionalitas yang menjadi landasan teori-teori tersebut. Mereka dibius
oleh sebuah daya yang menempatkan tujuan di atas segala-galanya dan dibikin
percaya bahwa yang mesti diusahakan adalah sarana dan cara mencapai yang
seampuh-ampuhnya. Daya itu bernama rasionalitas bertujuan, ibu kandung dari
teknologi yang sifatnya ideologis.
Memprihatinkan memang, dan itulah sebabnya
Habermas mengidealkan suatu kondisi di mana manusia tak saling sikut dan gencet
demi kepentingan dan tujuan instrumental masing-masing. Dia membayangkan
masyarakat komunikatif tempat perbedaan kepentingan dibicarakan lewat cara-cara
yang elegan dan tak menutup ruang gerak masing-masing pihak. Itu semua bisa
berlangsung di ruang publik yang terbuka dan steril dari tekanan ideologi yang
hanya meniupkan angin surga.
Agar kondisi itu terwujud, Habermas memeriksa
syarat kemungkinan bagi sebuah teori yang merangkul sisi praxis, dia tidak mau
teori tersebut mengandung ideologi yang memukau manusia, dan yang paling
penting teori tersebut mesti mengkritisi dirinya terlebih dahulu sebelum
mengarahkan pisau analisisnya kepada objek.
Tidakkah pendapat ini dilandaskan Habermas
pada suatu sikap kritis, dan Teori Kritis yang diajukannya adalah teori yang
selalu ingin mawas-diri?
Buku ini ingin menunjukkan secara detail
bahwa memang demikianlah Habermas dengan teori kritisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar