Senin, 21 Oktober 2013

MUSLIHAT KAPITALISME GLOBAL



Judul : MUSLIHAT KAPITALISME GLOBAL
Penulis: Okta Kinanjaya dan Waskito Giri S.
Penerbit : Indonesia Berdikari
Kondisi : Baru

Harga buku: Rp 35.000

Pemesanan : sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/

Sinopsis

Perang tembakau secara global sudah berlangsung lama, bahkan sejak Perang Dunia. Kini kelompok yang menamakan diri anti-rokok semakin kuat menancapkan kukunya, lewat berbagai regulasi yang dibuat di sejumlah negara. Regulasi-regulasi itu turut didorong oleh Badan Kesehatan Dunia WHO, terutama lewat Framework Convention on Tobacco Control atau FCTC. Sayangnya, tidak serta-merta apa yang ada di dalam FCTC itu bertujuan mulia demi kesehatan. Ada tujuan-tujuan terselubung di balik upaya pengendalian tembakau di seluruh dunia, yang muaranya adalah sebuah pertarungan kapitalis global untuk memperbutkan pasar tembakau.
Lebih jauh, isi klausul FCTC ternyata lebih berbicara ‘pokok-soal’ pengendalian suplai tembakau pada tingkat hulu, pengendalian produksi dan distribusi pada tingkat hilir, beserta serangkaian kebijakan pendanaan sektor keuangan di tingkat global, daripada secara serius bermaksud sungguh-sungguh mewujudkan sistem kesehatan yang terjangkau oleh seluruh masyarakat dunia. Berbagai pengaturan FCTC secara restriktif jelas memprasyaratkan adanya modal besar dan teknologi tinggi. Misalnya skema kebijakan cukai tinggi maupun suplai tembakau jenis nikotin dan tar rendah yang sarat rekayasa sains dan teknologi tinggi. Dengan begitu traktat FCTC adalah rezim standarisasi yang beroperasi dengan nalar pembatasan (regulated). Isu tujuan kesehatan masyarakat dunia adalah sekadar retorika, kamuflase atau kemasan argumentasi.
Akhirnya muncul paradoks atau ambivalensi atau standar ganda dari FCTC ini. Ada beberapa fakta signifikan :
• tingkat konsumsi tembakau dunia dari tahun ke tahun terus meningkat.
• meningkatnya fenomena merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan rokok nasional di beberapa negara berkembang oleh perusahaan-perusahaan rokok multinasional negara-negara maju.
• Amerika Serikat sebagai negara produsen tembakau terbesar di dunia setelah China, Brazil dan India, ternyata justru memberikan serangkaian kebijakan proteksi pada industri tembakaunya. Dan AS belum meratifikasi FCTC.
Siapa dan apakah kepentingan sesungguhnya dari perang tembakau ini? Sebutlah salah satu eksponennya ialah lembaga Bloomberg Initiative yang bermarkas di AS. Lembaga ini menyalurkan dana ratusan juta dolar kepada banyak LSM, ormas, universitas maupun lembaga pemerintah, untuk mendorong proses ratifikasi atau adopsi konvensi FCTC ke dalam perundang-undangan nasional pada lebih dari 50 negara berkembang dan miskin, termasuk Indonesia.
Di sisi lain kita saksikan adanya kepentingan industri farmasi terhadap pangsa pasar nikotin global. FCTC adalah regulasi yang mewadahi kepentingan ekspansi industri obat global. Tulisan Wanda Hamilton dalam “Nikotine War”, misalnya, telah membuka tabir kepentingan sesungguhnya perusahaan-perusahaan farmasi multinasional di balik gencarnya kampanye anti tembakau global. Bahkan Hamilton mencatat, sejalan kepentingan bisnis nikotin global ini adalah bukan sesuatu yang haram bagi perusahaan multinasional farmasi dan rokok, dua entitas yang seolah-olah saling menegasikan satu sama lain ternyata saling berkonsolidasi dan bersinergi kepentingan modal.
Jika kita pertajam lagi pertanyaannya, maka jejaring kekuatan modal apa sajakah yang bertitik temu pada sosok Micheal Bloomberg, pendiri Bloomberg Initiative? Kemudian siapa-siapa saja industri farmasi yang berada di balik perang ini? Dan bagaimanakah selingkuh itu terjadi?
Buku Muslihat Kapitalis Global mencoba mengurai ribuan benang kusut sleingkuh kapitalis global ini yang mengangkat tema besar : Perang Terhadap Tembakau. Bedah buku ini diharapkan mampu membuka benang kusut itu, dan memberikan gambaran terang bagi kita tentang apa sebenarnya yang sedang terjadi. Dan pada akhirnya, bagaimana posisi Indonesia, sebagai sebuah entitas, sebagai sebuah negara penghasil tembakau, yang masyarakatnya mengkonsumsi produk tembakau, yang memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional, di dalam pertarungan global tersebut?

Gagalnya Organisasi Desa dalam Pembangunan di Indonesia



Judul : Gagalnya Organisasi Desa dalam Pembangunan di Indonesia
Penulis: Budi Winarno
Penerbit : Tiara Wacana
Kondisi : Baru

Harga buku: Rp 36.000

Pemesanan : sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/

Sinopsis

Semakin maju suatu negara, maka akan semakin tinggi pula daya saubg sektor pertaniannya. Demikian hipotesis dari pemikiran yang memandang keberhasilan pembangunan pedesaan berbasis pertanian merupakan lokomotif bagi pesatnya laju industrialisasi.

Pandangan yang demikian itu sempat diyakini dengan mantab oleh petinggi Indonesia di masa Orde Baru dalam rangka melangsungkan industrialisasi. Sayangnya, dalam penerapannya, yang muncul bukanlah peningkatan pembangunan secara simultan di sektor pertanian dan sektor industri, melainkan berupa efek "kolonisasi" dari satu sektor atas sektor yang lain. Sektor industri pada akhirnya justru "menguasai" sektor pertanian.

Kegagalan hipotesis tersebut telah mendorong penulis buku ini untuk menganalisis secara komparatif pembangunan pedesaan berbasis pertanian di Indonesia. Dengan mengambil model pembangunan pedesaan di Taiwan dan pembangunan pertanian di Thailand dan Philipina sebagai pembanding, di dalam buku ini berhasil diidentifikasi faktor-faktor yang melatari kegagalan pembangunan pedesaan berbasis pertanian di Indonesia. Salah satunya adalah tiadanya political will dari pemerintah (Orde Baru) untuk menjadikan "penguasaan tanah" sebagai hakikat dari eksistensi kaum petani.

Problem Modernitas Dalam Kerangka Sosiologi Kebudayaan Georg Simmel



Judul : Problem Modernitas Dalam Kerangka Sosiologi Kebudayaan Georg Simmel
Penulis: AB Wdyanta
Penerbit : Cindelaras
Kondisi : Baru

Harga buku: Rp. 40.000

Pemesanan : sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/

Sinopsis

Georg Simmel seorang sosiolog dan filsuf dari Jerman ini sering disebut sebagai salah satu founding father sosiologi, meski tak setenar trinitas suci Karl Marx, Max Webber dan Emile Durkheim. Sosok Simmel yang kontroversial dan marjinal dalam sosiologi, selain disebabkan minatnya dalam filsafat, psikologi dan seni juga tulisan yang menurut beberapa tokoh tidak sistematis.

Kendati demikian, dalam beberapa dekade terakhir, Simmel menjadi perhatian sosiolog kontemporer. Menurut mereka, Simmel mempunyai kontribusi besar pada teori sosial kontemporer, terutama analisisnya tentang fenomena-fenomena modernitas (maupun postmodernitas), khususnya berbagai dampak perkembangan dua ranah modernitas : ekonomi uang dan metropolis. Dalam berbagai karyanya, Simmel sangat intens dalam mencermati, mendiagnosis, mengkritisi problematika kebudayaan modern dengan memberikan tekanan pada perkembangan pesat ilmu, teknologi, pengetahuan obyektif berikut diferensiasinya di satu sisi dan erosi budaya subyektif di sisi lainnya. Maka menurut Simmel, tragedi kebudayaan, malaise kebudayaan, subyektivisme dan obyektivisme berlebihan pun tampil sebagai problem modernitas yang tipikal.      

Sosiologi



Judul :  Sosiologi
Penulis: Max Webber
Penerbit : Pustaka Pelajar
Kondisi : Baru

Harga buku: Rp 60.000

Pemesanan : sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/

Sinopsis

Buku ini, merupakan terjemahan dari From Max Weber Essays in Sociology. Terdiri dari 17 bab, buku ini diklasifikasi menjadi 4 bagian. . Dalam Pendahuluan, dideskripsikan biografi lengkap Weber, yang meliputi juga concern politik .dan orientasi orientasi intelektualnya. Bagian Pertama membahas ilmu pengetahuan politik. Bagian Kedua membahas masalah kekuasaan, yang meliputi bahasan tentang: struktur kekuasaan, partai, birokrasi, sosiologi otoritas karismatik, dan makna disiplin. Bagian ketiga mendiskusikan soal agama, yang ; meliputi: psikologi sosial agama-agama dunia, sekte-sekte Protestan, dan spirit kapitalisme, dan penolakan religius terhadap dunia dan, arahnya. Bagian keempat mengkaji soal struktur sosial. Dalam) bagian terakhir ini dibahas soal: kapitalisme dan masyarakat, pedesaan Jerman, karakter nasional kaum Junker, kaum Brahmana dan Kasta di India, dari struktur sosial Cina.

Buku ini perlu dibaca siapa pun yang tertarik untuk mengkaji masalah sosial, utamanya yang berkenaan dengan sosiologi agama, struktur dan tatanan sosial, landasan ekonomi kapitalis, dan metode-metode ilmu sosial.

Max Weber: lahir di Erfuit, Thuringia, tetapi dibesarkan di Berlin. Usia 8 tahun Weber mulai mempelajari hukum di Universitas Heidelberg. Weber meneruskan studinya di Berlin dan mulai membantu dalam pengadilan. pada 1889, ia menyelesaikan tesis doktorialnya. Sesudah araris Roma, ia mulai mengajar di Universitas Berlin. Weber mulai membaktikan seluruh Waktunya untuk kehidupan akademisnya ketika ia menerima kedudukan sebagai guru besar ekonomi di Universitas! Freiburgh pada 1894. Dua tahun kemudian ia kembali ke t Universitas Heidelberg sebagai guru besar.

Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan



Judul : Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan
Penulis: Sumitro Djojohadikusumo
Penerbit : LP3ES
Kondisi :Bekas

Harga buku: Rp. 100.000

Pemesanan : sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/ 

TERJUAL

Sinopsis

Buku ini menguraikan berbagai teori dan model beserta aliran-aliran pendekatannya yang lazim digunakan dalam teori umum ekonomi makro dan ekonomi pembangunan, mulai dari aliran atau madzab klasik, Neo-Keynes sampai Neo-Marxist. Titik berat adalah pada pembahasan tentang berbagai pendekatan teoritis dalam Ekonomi Pembangunan di negara-negara sedang berkembang, mulai dari pendekatan sosial budaya, strukturalisme, ketergantungan (dependencia), hingga pola pembangunan berkelanjutan (sustainable development model) yang populer belakangan ini.

Pembahasan tentang pemikiran dan pendekatan teoritis mengenai masalah-masalah pertumbuhan dan pembangunan yang dipaparkan penulis dalam buku ini bukan hanya menyangkut segi-segi teori dan konsep dasarnya saja, namun dikaitkan dengan analisis dinamika yang melihat fenomena ekonomi masyarakat dalam perspektif sejarah di masa lalu dan sekaligus dalam persepsi masa depan. Masalah-masalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi itu dijelaskan dalam konteks sosial budaya dan kerangka politik dalam tata susunan masyarakat/negara yang bersangkutan, serta menurut perjalanan sejarah, keadaan geografis-ekonomis dan konstelasi geopolitik  dunia hingga dewasa ini.