Judul : Ideologi Tanpa Akhir
Judul asli: Ideology
Penulis: David McLellan
Penerjemah: Muhammad Syukri
Editor: Hadi Purwanto
Harga buku: Rp 25.000,-
Pemesanan : sms 08122742231/ pin
BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
DALAM
kurun dua abad itu, ada dua kecenderungan pengertian ideologi: pertama, aliran
yang diwakili de Tracy sebagai pencipta istilah ini beserta para pembela
rasionalisme lain. Yang jadi titik tekannya adalah karakteristik konsensus
masyarakat serta penjelasan kontemplatif terhadap kebenaran. Kebenaran adalah
kebenaran yang berkorespondensi dengan kenyataan. Melalui pengamatan dan
penalaran serta penggunaan metode ilmu sosial yang tidak dibedakan dari ilmu
alam, setiap orang pasti bisa memiliki pengetahuan yang tepat. Aliran kedua
berakar dalam tradisi idealisme Jerman, mulai dari Hegel dan Marx, Horkheimer
dan terus sampai ke Habermas. Aliran ini menekankan proses penciptaan kebenaran
itu sendiri, bukan pada pengamatannya. Masyarakat lebih dilihat sebagai entitas
yang berubah, yang dipecah belah oleh konflik kemudian disatukan kembali oleh konsensus.
Karena para pengikut pandangan ini lebih cenderung menggunakan teori kebenaran
koherensi, maka persoalan sosial diyakini tidak dapat diurai menggunakan metode
ilmu alam.
Buku ini
berupaya mengurai dengan detail kedua kecenderungan di atas, kecenderungan yang
kemudian melahirkan dikotomi antara ideologi dan sains. Ada kalangan yang
menganggap ideologi pada akhirnya dapat digantikan oleh sains sebagai penentu
kebenaran, sementara kalangan lain justru menganggap ideologi tak akan pernah
tergantikan oleh sains, sebab kebenaran sesungguhnya adalah bentukan, dan
setiap bentukan memerlukan landasan. Landasan ini hanya bisa disediakan oleh
ideologi yang lahir setelah/dari konsensus paska konflik.
Kendati
belakangan sering terdengar suara yang mengumumkan “kematian ideologi,” namun
buku ini meyakini ideologi akan tetap bertahan, sebab ia tetap akan jadi salah
satu aspek dari setiap sistem tanda dan simbol yang terlibat dalam distribusi
asimetris antara kekuasaan dan sumber daya. Dan sistem manakah di dunia ini
yang tidak seperti ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar