Judul : Catatan Seorang Demonstran
Pengarang : Soe Hok Gie
Penerbit : LP3ES
Kondisi : Baru
Harga : Rp. 45.000
Pengarang : Soe Hok Gie
Penerbit : LP3ES
Kondisi : Baru
Harga : Rp. 45.000
Sinopsis
Catatan Seorang Demonstran’ Sebuah buku tentang pergolakan
pemikiran seorang pemuda, Soe Hok Gie. Dengan detail menunjukkan luasnya minat
Gie, mulai dari persoalan sosial polotik Indonesia modern, hingga masalah kecil
hubungan manusia dengan hewan peliharaan. Gie adalah seorang anak muda yang
dengan setia mencatat perbincangan terbuka dengan dirinya sendiri, membawa kita
pada berbagai kontradiksi dalam dirinya, dengan kekuatan bahasa yang mirip dengan
saat membaca karya sastra Mochtar Lubis.
“Gie”, banyak menulis kritik-kritik yang keras di koran-koran, bahkan kadang dengan menyebut nama. Dia pernah mendapat surat kaleng yang memaki-maki dia ” Cina yang tidak tahu diri, sebaiknya pulang ke negerimu saja”. Ibunya pun sering khawatir karena langkah-langkah “Gie” hanya menambah musuh saja.
“Soe Hok Gie” bukanlah stereotipe tokoh panutan atau pahlawan yang kita kenal di negeri ini. Ia adalah pecinta kalangan yang terkalahkan dan mungkin ia ingin tetap bertahan menjadi pahlawan yang terkalahkan, dan ia mati muda.
Semangat yang pesimis namun indah tercermin dimasa-masa akhir hidup juga terekam dalam catatan hariannya : “Apakah kau masih disini sayangku, bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.”
“Gie”, banyak menulis kritik-kritik yang keras di koran-koran, bahkan kadang dengan menyebut nama. Dia pernah mendapat surat kaleng yang memaki-maki dia ” Cina yang tidak tahu diri, sebaiknya pulang ke negerimu saja”. Ibunya pun sering khawatir karena langkah-langkah “Gie” hanya menambah musuh saja.
“Soe Hok Gie” bukanlah stereotipe tokoh panutan atau pahlawan yang kita kenal di negeri ini. Ia adalah pecinta kalangan yang terkalahkan dan mungkin ia ingin tetap bertahan menjadi pahlawan yang terkalahkan, dan ia mati muda.
Semangat yang pesimis namun indah tercermin dimasa-masa akhir hidup juga terekam dalam catatan hariannya : “Apakah kau masih disini sayangku, bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar