Judul : RUANG PUBLIK Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis
Judul asli: The Structural Transformation of
the Public Sphere: An Iquiry into a Category of Bourgeois Society
Penulis: Jürgen
Habermas
Penerjemah: Yudi Santoso
Editor: Inyiak Ridwan Muzir
Tebal halaman: xviii, 358 hlm., indeks
Ukuran buku: 15,5 x 24 cm
ISBN: 979-3722-81-9
Harga buku: Rp. 75.000
Pemesanan : sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empuonline@gmail.com/twitter : @empuonline
Sinopsis
HABERMAS dalam buku ini menyelidiki akar
sosiologis dan historis terbentuknya apa yang saat ini kita kenal dengan Öffentlicheit atau ruang publik. Akar-akar tersebut dia
lacak jauh sampai ke sejarah Prancis di penghujung Abad Tengah saat para
bangsawan dan tuan tanah serta para satria sudah mengadakan pertemuan-pertemuan
yang jadi cikal bakal bagi apa yang disebut ruang publik. Namun yang paling
mengesankan dari kajian Habermas ini adalah bahwa ruang publik sesungguhnya
terbentuk dari kedai-kedai minum di Eropa abad Pencerahan, karena di
tempat-tempat seperti inilah para saudagar dan kelas menengah lainnya
membicarakan persoalan bisnis mereka yang lambat laun berubah menjadi
pembicaraan tentang masalah-masalah kemasyarakatan yang lebih luas. Di titik
ini kita akan bertemu dengan apa yang dalam karya-karya Habermas belakangan
disebut kepentingan. Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepentingan
mereka disebarluaskan melalui media cetak dengan cara-cara komunikasi yang
belum ada sebelumnya. Para pembaca dapat langsung menangkap bahwa gagasan dan
teori Habermas tentang komunikasi sebenarnya berawal dari kajiannya tentang media
massa dan pola komunikasi dalam rangka meneliti perubahan struktural ruang
publik kelas borjuis di Eropa ini.
Kehadiran buku ini dalam edisi
Indonesia adalah demi memperkaya khazanah pengetahuan khalayak pembaca
menyangkut demokrasi dan seluruh persoalannya. Demokrasi bisa lestari dan
berkembang di sebuah ruang di mana kepentingan setiap pihak saling bertegangan,
namun dikelola dengan cara dan media yang bisa diterima masing-masing pihak.
Ruang publik yang diidealkan Habermas adalah ruang di mana setiap masalah bisa
dikomunikasikan tanpa kendala, bukan ruang di mana segalanya jadi boleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar