Selasa, 14 Mei 2013

TEORI TINDAKAN KOMUNIKATIF 1 Rasio dan Rasionalitas Masyarakat



Judul : TEORI TINDAKAN KOMUNIKATIF 1 Rasio dan Rasionalitas Masyarakat
Judul asli: Theorie des Kommunikativen Handelns, Band I: Handlungsrationalität und gesellschaftliche Rationalisierung
Penulis: Jürgen Habermas
Penerjemah: Nurhadi
Editor: Inyiak Ridwan Muzir
Penerbit : Kreasi Wacana
Tebal halaman: lii, 524 hlm., indeks
Ukuran buku: 15,5 x 24 cm
ISBN: 979-3722-79-7

Harga buku:  Rp.52.500

 Pemesanan : sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empuonline@gmail.com/

Sinopsis
MODERNITAS perlu dikritik, karena membuat dunia-kehidupan terjajah. Kebebasan dan keadilan, kebahagiaan dan realisasi-diri yang dicita-citakan semakin menjauh, sementara manusia makin takluk oleh kuasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Anomi, alienasi, rancunya identitas dan rapuhnya eksistensi adalah bukti yang tak bisa dipungkiri. Parahnya lagi, tempat menggantungkan harapan nyaris tidak ada, sebab sumber daya kultural, sosial dan politik dalam keadaan mandeg disumbat oleh daulat birokrasi dan moneterisasi.
Dunia-kehidupan yang dirasionalisasi jadi lahan berkembangnya aturan-aturan yang lebih biadab dibanding kolonialisme politik. Ketika dunia-kehidupan dikelola oleh rasionalitas instrumental (instrumental rationality) dan diperantarai oleh sarana rasional-bertujuan (purposive-rational means), reproduksi simbolis jadi mandul, integrasi sosial dibikin luluh lantak oleh sistem. Saat pegangan hidup yang lebih baik hakiki lapuk tak berguna, segalanya terarah pada tujuan instrumental.
Mereka yang peka kemudian mengajukan tanya: Bagaimana upaya dekolonialisasi dunia-kehidupan yang terjajah oleh hal-hal di atas bisa dilakukan? Bagaimana membebaskannya dari “kerangkeng besi” modernitas? Bagaimana manusia penghuninya bisa hidup dalam “terang” seperti yang dibayangkan Pencerahan?
Dengan caranya sendiri, Habermas berupaya menjawab pertanyaan ini secara teoretis. Langkah yang dia tempuh, pertama dan utama sekali, adalah mengenali apakah sesungguhnya rasio itu, bagaimana ragamnya, kemudian menyelidiki bagaimana proses rasionalisasi masyarakat terjadi. Terakhir, dia mencoba menunjukkan rasio sebagai seperti apa yang bakal tidak menjadikan masyarakat sebagai koloni. Sebuah rasionalitas yang akan bekerja bagai seorang pengayom.
Tak lain dan tak bukan, rasio komunikatif-lah yang dia tunjukkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar