Penulis: Antonio Gramsci
Penerbit : Pustaka Pelajar
Harga buku: Rp 120.000
Pemesanan
: sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/
twitter : @empuonline
Sinopsis
Prison Notebooks tidak pernah berhenti menantang secara
intelektual. Di balik bahasanya yang awalnya “menakutkan”, Idiosimkratik ,
bahkan kadang samar, kita akan menemukan wawasan cemerlang terhadap kehidupan
sosial dan politik modern yang tersebar di seluruh catatan ini. Dari catatan
inilah kita bisa membangun visi koheren atas materialisme historis dan jenis
politik yang cocok untuk proyek demokrasi dan emansipatoris.
Lewat buku ini Gramsci memaparkan
ontologi sosial yang berorientasi proses, atau teori tentang realitas sosial.
Mengutip salah satu pernyataan terkenal Marx, Gramsci menunjukkan bahwa prang
membuat sejarah mereka sendiri. Akan tetapi orang tidak boleh sekedar
melakukannya dengan cara yang mereka suka, namun harus selalu mulai dari nol.
Mereka adalah aktor-aktor sosial yang tertempatkan secara historis yang
identitas sosial mereka, pemahaman diri mereka, dan kapasitas untuk bertindak
mereka, secara mendalam terbentuknya secara oleh hubungan sosial di mana mereka
menjalani kehidupan mereka dan mereka hadapi sebagai warisan historis dari
praktik-praktik sosial produktif dari generasi sebelumnya.
Gramsci memang seorang Marxis,
tetapi-yang lebih penting-ia adalah seorang Marxis yang sangat aneh. Saat
interpretasi mekanistis dan deterministis atas materialisme historis
mendominasi gerakan sosialis di Eropa kala itu, Gramsci justru melihat Marx
sebagai teoritisi dialetktis atas aksi sosial yang bertujuan dan atas pengembangan diri secara kolektif.
Seolah-olah menekankan identifikasi Marxisme dengan penentuan nasib sendiri
secara sosial.
Bagi Gramsci, manusia adalah apa
yang mereka lakukan, berdasarkan situasi mereka dalam konteks sosial historis
tertentu. Akan tetapi, konteks ini bukan berhubungan determinasi suatu arah,
dan juga tidak statis, karena manusia terus menerus mereproduksi atau mengubah
diri dan dunia mereka melalui aktivitas sosial kolektif mereka. Inilah dinamika
da dialektika manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar