Judul : Jurnal Wacana
25 Rekonfigurasi Pengelolaan Hutan Jawa
Penerbit : Insist
Kondisi : Baru
Harga buku: Rp 30.000
Pemesanan
: sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
Pembicaraan mengenai hutan dan kehutanan di
Indonesia dalam beberapa dekade terakhir cenderung di arahkan pada hutan di
luar Jawa. Terlebih ketika isu-isu global, seperti perubahan iklim dan Reducing
Emission from Deforestation and Degradation (REDD) sama sekali tidak
dikaitkan dengan Jawa. Seolah-olah hutan Jawa tidak bermasalah. Bahkan,
terkesan Pulau Jawa sama sekali tidak memiliki hutan. Setidaknya ada beberapa
alasan yang sepertinya masuk akal. Pertama, hutan Jawa memang tidak seluas
hutan di pulau lain seperti Kalimantan dan Papua. Kedua, hutan Jawa bukan lagi
hutan alam tropis, melainkan tinggal hutan monokultur yang mirip kebun kayu.
Ketiga, sebagian pihak (terutama pemerintah) beranggapan bahwa hutan Jawa tidak
lagi dibebani persoalan seperti tata batas dan kelembagaan. Bahkan, sebagian
beranggapan bahwa pengelolaan hutan Jawa merupakan model pengelolaan hutan
modern terbaik di Indonesia yang sudah diterapkan dan teruji bertahun-tahun.
Pengelolaan hutan di Jawa memiliki sejarah yang sangat panjang, bahkan lebih lama dari Republik Indonesia. Dalam sejarah panjang seperti itu, banyak hal yang terjadi dan berubah. Namun, beberapa hal tetap sejak masa kolonial sampai saat ini. Ini adalah penderitaan. Hutan menjadi lebih dan lebih terdegradasi, produksi kehutanan menurun. Konflik sosial dan kemiskinan antara orang-orang yang tinggal di sekitar hutan bertahan di tengah-tengah berdiri saham jati yang terus berkurang.
Untuk alasan di atas, perubahan sistem dalam
pengelolaan hutan di Jawa sangat mendesak, bukan hanya reformasi tambal sulam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar