Judul : Jurnal Wacana 26
Penataan Ruang dan Pengelolaan Sumberdaya
Penulis:
Penerbit : Insist
Kondisi: Baru
Harga buku: Rp 30.000
Pemesanan
: sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
Kompleksitas penyusunan atau revisi tata ruang
terutama terjadi di wilayah-wilayah yang kaya sumberdaya alam. Tarik-menarik
kepentingan, bahkan adu kekuatan antara korporasi dengan masyarakat adat dan
lokal, baik melalui ekspansi langsung maupun politik pemilihan kepala daerah,
terlihat nyata sekali. Karena itu, arena tata ruang telah bermetamorfosis
menjadi pertarungan ekonomi-politik pencarian rente dan unjuk kuasa modal. Di
banyak wilayah pun awam terjadi, ruang hidup warga semakin sempit lantaran
dijepit beragam konsesi korporasi pengeruk sumber kekayaan alam. Tidak
mengherankan apabila gerakan pemetaan partisipatif, salah satunya, perlu
didorong sebagai bagian penting dalam gerakan masyarakat adat untuk mendapat
pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat. Peta partisipatif adalah
peta yang diproduksi rakyat untuk melawan peta yang diproduksi negara dan
korporasi di berbagai sektor: kehutanan, pertambangan, perkebunan, pertanian,
perairan, dan konservasi.
Ya, ketidakadilan penguasaan dan akses terhadap
ruang, pada saat yang sama telah menimbun sederet panjang konflik sosial dan
tenurial, memakan korban terutama warga miskin, yang sekaligus kerapkali
dituduh kriminal (‘perambah hutan’, ‘pencuri brondong sawit’ atau ‘pencuri kayu
bakar’). Warga pun terasing dari kampung halaman sendiri, berhadapan dengan
aparat dan alat-alat kekerasan, serta diusir dari tanah sumber kehidupan. Enam
tulisan dari enam penulis dalam Jurnal Wacana edisi ini merekam
kenyataan tersebut, menguraikan persis bagaimana politik tata ruang di
Indonesia, bagaimana praktik modal menguasai ruang, dan bagaimana ketidakadilan
ruang telah menjadi ancaman nyata bagi kelestarian alam sekaligus berkontribusi
pada pelenyapan identitas dan sumber kehidupan warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar