Judul : Ekofeminisme
Penulis: Dewi Candraningrum,
dkk
Penerbit : Jalasutra
Kondisi : Baru
Harga buku: Rp 85.000
Pemesanan
: sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
“Buku yang hadir di tangan Anda mengambil satu langkah lebih
maju lagi yakni berusaha menunjukkan bahwa spiritualitas ekofeminis bukan
semata-mata berurusan dengan agama tapi juga sangat politis. Siapapun yang
membaca buku ini akan segera mendapatkan buku yang komprehensif, fasih
menguraikan teori feminisme, lingkungan dan sekaligus mengaitkannya dengan
paham lintas agama …”
Gadis Arivia
(Pengajar Filsafat dan Kajian Gender di Universitas
Indonesia
dan Pendiri Jurnal Perempuan)
“Di tengah maraknya buku-buku kajian gender yang ada di
Indonesia yang masih mencoba menguatkan kerangka berpikir dikotomis ala
gelombang kedua feminisme, buku tentang ekofeminisme ini menjadi bentuk
penyegaran dalam melihat feminisme dari cara yang berbeda… Buku ini akan
menjadi salah satu cara menuju pada kesadaran
yang menjadi sebuah cara berpikir.”
Wening Udasmoro
(Dosen Kajian Sastra & Gender Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta)
“… Buku ini memapar, membuka, membahas dan mengajak pembaca
untuk memahami isu ekofeminisme sekaligus mengajak kita untuk bersama-bersama
bergerak mencari harapan yang ditawarkan dalam tubuh buku. Wajib dan perlu
dibaca!”
Yacinta Kurniasih
(Dosen Bahasa dan Kajian Indonesia, Faculty of Arts Monash
University, Australia)
“… Buku ini akan menjadi masukan yang luar biasa bagi wacana
feminisme di Indonesia.”
Soe Tjen Marching
(Penulis, Komponis & Akademisi SOAS London, Pendiri
Lembaga Bhinneka)
“This book begins the crucial and necessary dialogue between
the multiple environmental initiatives and feminist thinking. The discussions
here are necessary in order to save the planet from destruction. Read and learn
from these
vital expressions of eco-feminism(s).”
Zillah Eisenstein
(Professor of Political Theory & Anti-Racist Feminism,
Ithaca College New York, Amerika)
„Es ist beeindruckend, dass dieser wichtige Diskurs in
Indonesien gerade von Frauen angestoßen wird. Beeindruckend ist auch, dass er
in Bezug zu religiösem Denken gesetzt wird, um von vorne herein, all diejenigen
ihrer Argumente zu berauben, die Benachteiligungen jeglicher Art als
Gottgewollt hinstellen wollen. Nur wenn es gelingt, das Gegenteil ebenfalls
religiös zu beweisen, kann man im heutigen Indonesien auf Gehör hoffen... Ich
wünsche diesem Buch, das es weithin gehört und gelesen wird,
und viele Menschen zum Nachdenken anregt.“
Susanne Rodemeier
(Dosen Antropologi Universität Heidelberg, Jerman)