Penulis: Heddy Shri
Ahimsa-Putra
Penerbit : Galang Press
Kondisi : Baru
Harga buku: Rp 55.000
Pemesanan
: sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
Tidak
banyak buku dipasaran yang bisa kita temui yang secara khusus membahas
Strukturalisme Levi-Strauss secara detail dan mendalam, apalagi buku yang
disertai dengan contoh-contoh cara analisis ala Levi-Strauss tersebut,
kalaupun ada pada umumnya adalah buku-buku impor yang masih
menggunakan bahasa Inggris. Beberapa artikel dan makalah mungkin lumayan banyak
kita temui, yang pada umumnya adalah karya Heddy Shri Ahimsa-Putra.
Buku
Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra ini bisa dijadikan sebagai
rujukan bagi anda yang ingin mendalami Strukturalisme Levi-Strauss khsusus bila
ingin melakukan analisis strukturalis terhadap mitos-mitos dan karya sastra
yang banyak di jumpai di tanah air.
Buku
setebalnya 493 hal + xvi ini, terdiri dari 10 bab yang bisa dibagi dengan 3
kategori besar yaitu (1) Pengantar, memuat sejarah perjalanan hidup
Levi-Strauss, (2) Strukturalisme Levi-Strauss, dan (3) Analisis
strukturalisme. Analisis strukturalisme terbagi lagi menjadi 3 kategori yaitu
analisis strukturalisme terhadap mitos yang dilakukan oleh Levi-Strauss,
analisis strukturalisme terhadap mitos yang dilakukan oleh Heddy Shri
Ahimsa-Putra, analisis strukturalisme terhadap karya sastra dilakukan oleh
Heddy Shri Ahimsa-Putra.
Pada
bab pertama (pendahuluan), Heddy Shri Ahimsa-Putra (selanjutnya saya sebut
penulis) menguraikan riwayat hidup Claude Levi-Strauss secara detail, rinci,
dan lengkap. Penulis berusaha mengungkapkan riwayat hidup Claude Levi-Strauss,
seorang yang menempuh pendidikan hukum secara formal namun meraih guru besar
dalam disiplin ilmu antropologi.
Claude
Levi-Strauss adalah seorang berkewargaan negaa Prancis, lahir di Brussles,
Belgia pada tanggal 28 November 1905. Ayahnya bernama Raymond Levi-Strauss dan
ibunya bernama Emma Levy. Sebenarnya minat utama Levi-Strauss semula bukanlah
antropologi. Di masa mudanya dia lebih banyak membaca buku hukum dan filsafat,
karena pada tahun 1927 Levi-Strauss masuk fakultas hukum paris dan pada saat
yang sama juga belajar filsafat di Universitas Sorbone (hal 8).
Sebuah
ekspedisi di pedalaman-pedalaman Amazon yang ia lakukan, juga pengalaman
batinnya, lahir sebuah karya semacam laporan perjalanan plus otobiografi yang
mengesankan, membutnya ia terkenal di negerinya, Prancis, Tristes Tropique.
Buku ini bisa dikatakan semacam ethnographic baptism bagi Levi-Strauss (hal 11). Menurut
penulis, dalam buku ini Levi-Strauss bertutur dengan bahasa yang memikat,
menyentuh rasa kemanusiaan tentang kisah-kisah tragis suku Indian di belantara
Amazon sehingga namanya tidak hanya dikenal di kalangan akademisi tetapi juga
khalayak luas masyarakat. Setelah dua kali pencalonan yang gagal yaitu pada
tahun 1949 dan 1950, akhirnya Levi-Strauss disetujui diangkat untuk menjadi
guru besar antropologi sosial di College de France (hal 16).
Bab
kedua, penulis menjelaskan model yang digunakan Levi-Strauss paling banyak
adalah model linguistik. Oleh sebab itu pembahasan awal dimulai dengan kajian
mengenai bahasa itu sendiri. Meskipun bahasa modelnya bisa berupa homeomorph danparamorph, model dalam strukturalisme adalah paramorph di mana subyek dan sumber model
berbeda. “Levi-Strauss memandang fenomena sosial-budaya... sebagai “kalimat”
atau “teks” dimana
ada suatu kesatuan yang diberi makna oleh seorang pengarang atau pembicara dan
diucapkan oleh kata-kata yang membentuk suatu kalimat.
Alasan
utama yang mendasari pemikiran tersebut adalah dari dua hukum yaitu arti dari
sebuah teks tergantung pada arti dari bagian-bagiannya dan yang terakhir adalah “makna dari setiap bagian atau
peristiwa dalam sebuah teks ditentukan oleh peristiwa-peristiwa yang mungkin
dapat menggantikannya tanpa membuat keseluruhan teks menjadi tidak bermakna
atau tidak masuk akal” (h
32).
Menurut
penulis, untuk melihat alasan kenapa Levi-Strauss menggunakan model dari
bahasa, bisa dilihat dari dua ahli bahasa yang sangat mempengaruhi Levi-Strauss
yaitu Ferdinand de Saussure dan Roman Jakobson. Di buku ini penulis menjelaskan
secara rinci Saussure dan Jakobson beserta paradigma-paragdima yang dipakai
kedua tokoh tersebut.
Menurut
Ferdinand de Saussure, setidaknya ada lima butir yang dipakai Ferdinand yang
mempengaruhi Levi-Strauss yaitu penanda (Signifier) dan Tinanda (Signified),
wadah (Form) dan Isi (Content), bahasa (Langue) dan
Tuturan (Parole), sinkronis (Synchronic) dan diakronis (Diachronic),
sintagmatik (Syntagmatic) dan paradigmatic (Associative).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar