Penulis: Daniel L. Pas
Penerbit : IRCiSoD
Harga buku: Rp 55000 diskon
jadi Rp.41.000
Pemesanan
: sms 08122742231/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/
Sinopsis
AGAMA selalu menohok kajian
keilmuan. Di mana agama tak melulu membutuhkan definisi untuk kelanggengannya.
Agama eksis dalam sejarah manusia. Walaupun arti agama tak begitu diindahkan
pemeluk dan pemuka agama. Agama seolah bertabur merah dengan kajian-kajian para
ahli ilmu. Tentunya, agama akan dinilai berbeda lewat pandangan epistemologi
dasarnya. Begitulah gagasan segar yang coba diurai penulis lewat buku magnum
opus Seven Theories of Religion ini. Di dalamnya, Daniel L. Pals mengkaji dan
mengetengahkan pemikiran tujuh tokoh sentral ihwal teori agama. Mereka adalah
Karl Marx, Emile Durkheim, Sigmund Freud, EB Tylor dan JG Frazer, Mircea
Eliade, EE Evans- Pritchard, serta Clifford Geertz. Di sini, agama dieja dari
rumpun pemikiran primitif yang mendasar. Secara nalar, dalam sejarah manusia,
agama selalu menjadi poros yang benar, walaupun tanpa bersentuhan dengan ilmu
sekalipun.
Agama dengan demikian menjadi sarana bagi tercapainya bonum commune. Memersatukan masyarakat ketika nilai-nilai kolektivitas atau kebersamaan digerus bahkan dihancurkan oleh nilai-nilai individualis-pragmatis. Agama diperlukan agar masyarakat tidak terpecah belah dalam aneka kepentingan yang tidak dapat diartikulasikan bersama. Norma-norma dan nilai-nilai agama hendaknya dapat menjadi pegangan dan petunjuk bagi kehidupan bersama yang lebih harmonis. Lebih dari itu, agama hendaknya memelopori masyarakat yang terbuka terhadap perubahan. Sebab agama juga mengeja titik perubahan. Buku ini laik dibaca bagi siapapun untuk mendasari keyakinan keberagamaan. Juga, di dalamnya menyajikan sisi lain agama yang dieja oleh kajian ilmu pengetahuan barat. Selamat membaca.
Agama dengan demikian menjadi sarana bagi tercapainya bonum commune. Memersatukan masyarakat ketika nilai-nilai kolektivitas atau kebersamaan digerus bahkan dihancurkan oleh nilai-nilai individualis-pragmatis. Agama diperlukan agar masyarakat tidak terpecah belah dalam aneka kepentingan yang tidak dapat diartikulasikan bersama. Norma-norma dan nilai-nilai agama hendaknya dapat menjadi pegangan dan petunjuk bagi kehidupan bersama yang lebih harmonis. Lebih dari itu, agama hendaknya memelopori masyarakat yang terbuka terhadap perubahan. Sebab agama juga mengeja titik perubahan. Buku ini laik dibaca bagi siapapun untuk mendasari keyakinan keberagamaan. Juga, di dalamnya menyajikan sisi lain agama yang dieja oleh kajian ilmu pengetahuan barat. Selamat membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar