Sejarah Bentuk-Bentuk Agama yang
Paling Dasar
Penulis: Emile Durkheim
Penerbit : IRCiSoD
Harga buku: Rp. 80.000
Pemesanan
: sms 085878268031/ WA08886824445 pin BB:7F9043D6 /email : empuonline@gmail.com/
Sinopsis
Buku ini merupakan magnum opus
dalam bidang studi agama yang akan selalu dikaji oleh setiap generasi manusia.
Melalui buku ini Emile Durkheim memetakan secara historis “agama-agama dasar”
beserta implikasinya secara sosiologis, yang kemudian menjadi “roh” suatu
masyarakat. Kendati harus buru-buru dinyatakan bahwa Durkheim sebenarnya
tergolong kelompok reduksionis agama (sebagaimana Freud dan Marx) –lantaran ia
hanya menempatkan agama sebagai salah satu jubelan konstruksi nilai yang
menjiwai kehidupan masyarakat, sehingga agama bisa saja digantikan oleh
“entitas lain” –namun Durkheim tampak jauh lebih perfect dibandingkan dengan teoritikus-teoritikus yang lain
(serbutlah E.B. Taylor, J.G. Frazer, dan Mircea Eliade) dalam membedah berbagai
varian yang secara akademis disepakati sebagai “elemen dasar agama”, seperti
Yang Sakral dan Profan, Totem, Taboo, roh, arwah, leluhur, sakramen,
pengorbanan, magis, ataupun ritual.
Oleh Durkheim kita diajak
berkelana ke lembah-lembah, gunung-gunung, hutan-hutan dan pelosok-pelosok
perkampungan jauh yang menyuguhkan jutaan khasanah kebudayaan religius yang
sangat eksotis. Persoalannya sekarang adalah proporsionalkah klaim induktif
Durkheim yang menggeneralisasikan agama masyarakat klasik sebagai
“bentuk-bentuk dasar “ kehidupan semua agama –termasuk agama yang kita yakini
sebagai agama wahyu? Bukankah klaim itu mengandung konsekuensi bahwa semua
agama (termasuk monotheisme, ibrahimisme, seperti Islam, Kristen dan Yahudi)
merupakan “proses evolusi dari agama-agama primitif tersebut.
Sampai disini jiwa religiusitas
kita benar benar ditantang oleh Durkheim. Meskipun begitu, di atas sikap reduksionisnya,
melalui buku induk ini, Durkheim telah mewariskan seperangkat teori dasar
sejarah agama yang sangat penting dalam kancah studi agama, terutama sosiologi
agama dan antropologi agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar