Editor: Muhadjir Darwin
dan Tukiran
Penerbit : PPK UGM dan Ford
Fondation
Kondisi : Segel (Buku Baru Stok
Lama)
Harga buku: Rp. 75.000
Pemesanan
: sms 085878268031/ WA 08886824445 / pin BB: 234FB00C/email :
empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/ twitter : @empuonline
TERJUAL
TERJUAL
Sinopsis
Perbedaan peran gender yang ada
di Indonesia merupakan masalah ketidakadilan sosial yang menempatkan perempuan
sebagai korban utamanya. Hal ini terjadi bukan hanya karena masalah
antarindividu, akan tetapi merupakan proses konstruksi sosial. Dengan berbagai
cara, perbedaan peran gender dikondisikan
oleh tatanan masyarakat Indonesia yang patriarkhis. Perlawanan kaum feminis terhadap kultur patriarkhis dapat disejajarkan dengan
perjuangan orang kulit hitam melawan kebijakan apartheid di Amerika Serikat dan
Afrika Selatan. Ketika itu, perjuangan menuntut kesamaan hak tidak hanya
didukung oleh seorang kulit hitam yang merasa diperlakukakan secara
diskriminatif oleh bangsa kulit putih, tetapi juga oleh sejumlah tokoh kulit
putih yang sadar bahwa sikap diskriminatif seperti itu tidak manusiawi dan
tidak adil.
Saat ini perjuangan ke arah
kesetaraan gender tidak hanya dilakukan oleh kaum perempuan feminis, tetapi
banyak didukung oleh kaum laki-laki profeminis. Perjuangan ini memang bukan
perang antara perempuan dan laki-laki, tetapi merupakan pembentukan wacana,
antara wacana hegemoni dengan wacana kesetaraan.Tidak semua laki-laki berpihak
pada wacana hegemoni, seperti juga tidak semua wanita berpihak pada wacana
kesetaraan. Dengan demikian objek perlawanan di sini bukanlah laki-laki, tetapi
kultur partiarkhi yang secara umum telah terkonstruksi baik pada diri laki-laki
maupun perempuan.
Usaha untuk meruntuhkan struktur
partriarkhi dapat dilakukan melalui transformasi sosial, yaitu perombakan
struktur sosial yang ada sekarang ini. Sayangnya perjuangan kearah kesetaraan
gender masih menjadi wacana di kalangan akademisi dan organisasi sosial
pemerhati masalah perempuan. Untuk itu perlu segera dilakukan upaya memerangi
ketidakadilan sosial berdasarkan identitas gender ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar