Penulis: Ki H. Ashad Kusuma Djaya
Pengantar : DR. Suptodjo Tamtomo
Pengantar : DR. Suptodjo Tamtomo
Penerbit : Kreasi Wacana
Kondisi : Baru
Kertas : hvs
Ukuran : 14 x 20
Kertas : hvs
Ukuran : 14 x 20
Harga buku: Rp. 40.000
Pemesanan : sms 085878268031/ WA/line: 08886824445 / IG : @bukusosial
Sinopsis:
Dalam konteks sekarang, pengembangan ilmu pengetahuan bukan sekedar mengubah alam berpikir tradisional menuju alam berpikir modern, sebagaimana berlangsung pada masa kehidupan Tan Malaka. Salah satu akibat langsung dari globalisasi yang menimpa kehidupan sosial kita adalah munculnyatatanan sosial yang oleh Gidden disebut sebagai post-tradisional. Post-tradisional bukanlah tatanan yang tradisinya lenyap, tetapi tatanan yang tradisinya berubah status. Tradisi harus menjelaskan dirinya sendiri, menjadi ternuka untuk diselidiki dan diwacanakan.
Kajian Post-Madilog tidak sekedar melakukan lacak jejak sejarah keilmuan, namun menawarkan paradigma keilmuan berbasis pada pandangan hidup sistem yang selaras dengan dasar kehidupan kebangsaan kita. Kemandegan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak adanya benang merah antara pengembangan ilmu prngetahuan dengan dasar-dasar kehidupan berbangsa kita menunjukkan ada yang harus dibenahi dalam kajian filsafat ilmu kita selama ini.
Dalam konteks sekarang, pengembangan ilmu pengetahuan bukan sekedar mengubah alam berpikir tradisional menuju alam berpikir modern, sebagaimana berlangsung pada masa kehidupan Tan Malaka. Salah satu akibat langsung dari globalisasi yang menimpa kehidupan sosial kita adalah munculnyatatanan sosial yang oleh Gidden disebut sebagai post-tradisional. Post-tradisional bukanlah tatanan yang tradisinya lenyap, tetapi tatanan yang tradisinya berubah status. Tradisi harus menjelaskan dirinya sendiri, menjadi ternuka untuk diselidiki dan diwacanakan.
Kajian Post-Madilog tidak sekedar melakukan lacak jejak sejarah keilmuan, namun menawarkan paradigma keilmuan berbasis pada pandangan hidup sistem yang selaras dengan dasar kehidupan kebangsaan kita. Kemandegan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak adanya benang merah antara pengembangan ilmu prngetahuan dengan dasar-dasar kehidupan berbangsa kita menunjukkan ada yang harus dibenahi dalam kajian filsafat ilmu kita selama ini.