Penulis: Daoed Joesoef
Penerbit : Kompas
Kondisi : Baru
Harga buku: Rp. 90.000
Pemesanan : sms 085878268031/ WA 08886824445 / pin BB:7F9043D6 /email : empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/ twitter : @empuonline
Sinopsis
Keberadaan Indonesia di muka Bumi ini terkait juga dengan gejolak di Kawasan Teduh. Indonesia yang terletak antara dua benua Asia dan Australia dan dua samudra yaitu Lautan Hindia dan Pasifik semestinya memiliki “strategi maritim”, Indonesia sebagai negara kepulauan, arsipelago, yang 75 persen terdiri dari air dan 25 persen daratan, dengan kata lain Indonesia adalah Negara-Bangsa maritim. Oleh karena itu, sudah saatnya pembentukan kekuatan laut demi menjamin ketahanan nasional. Strategi maritim ini demi penegakan kontrol atas lautan dan kontrol atas daratan.
Satu hal lain yang berhubungan dengan ketahanan nasional, bahwa Papua dan Maluku berperan sebagai “jantung Tanah Air”, sedangkan Kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil yang tersebar di lautan itu berperan sebagai “arteri”. Oleh karena itu, Papua selalu diganggu pihak lain dengan maksud memecah-belah NKRI. Dengan demikian, siapa yang berhasil menguasai Papua dan Maluku, maka menguasai jantung arsipelago Indonesia sekaligus arterinya. Oleh karena itu, Daoed Joesoef menganjurkan agar Indonesia membuat pangkalan Angkatan Laut yang baru, yaitu di Sabang, Kepulauan Riau, pesisir barat Sulawesi, Walgeo (Kepala Burung Papua), Pulau Tanimbar.
Indonesia sebagai negara berdaulat seharusnya tetap eksis dalam geopolitik, geostrategi, geoekonomi, geokultur, geopendidikan, dan geodiplomasi. Indonesia perlu mengukuhkan dua sisi
kebijakan nasional, yaitu kepastian eksistensi Negara Bangsa Indonesia, artinya perlu menyadari kondisi keberadaan Indonesia di bumi ini.
Keberadaan Indonesia di muka Bumi ini terkait juga dengan gejolak di Kawasan Teduh. Indonesia yang terletak antara dua benua Asia dan Australia dan dua samudra yaitu Lautan Hindia dan Pasifik semestinya memiliki “strategi maritim”, Indonesia sebagai negara kepulauan, arsipelago, yang 75 persen terdiri dari air dan 25 persen daratan, dengan kata lain Indonesia adalah Negara-Bangsa maritim. Oleh karena itu, sudah saatnya pembentukan kekuatan laut demi menjamin ketahanan nasional. Strategi maritim ini demi penegakan kontrol atas lautan dan kontrol atas daratan.
Satu hal lain yang berhubungan dengan ketahanan nasional, bahwa Papua dan Maluku berperan sebagai “jantung Tanah Air”, sedangkan Kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil yang tersebar di lautan itu berperan sebagai “arteri”. Oleh karena itu, Papua selalu diganggu pihak lain dengan maksud memecah-belah NKRI. Dengan demikian, siapa yang berhasil menguasai Papua dan Maluku, maka menguasai jantung arsipelago Indonesia sekaligus arterinya. Oleh karena itu, Daoed Joesoef menganjurkan agar Indonesia membuat pangkalan Angkatan Laut yang baru, yaitu di Sabang, Kepulauan Riau, pesisir barat Sulawesi, Walgeo (Kepala Burung Papua), Pulau Tanimbar.
Indonesia sebagai negara berdaulat seharusnya tetap eksis dalam geopolitik, geostrategi, geoekonomi, geokultur, geopendidikan, dan geodiplomasi. Indonesia perlu mengukuhkan dua sisi
kebijakan nasional, yaitu kepastian eksistensi Negara Bangsa Indonesia, artinya perlu menyadari kondisi keberadaan Indonesia di bumi ini.