Minggu, 24 Mei 2015

MANIFESTO WACANA KIRI

Judul : MANIFESTO WACANA KIRI
Penulis: Nur Sayyid Santosa Kristeva
Penerbit : Pustaka Pelajar

Harga buku: Rp. 100.000

Pemesanan : sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/ twitter : @empuonline


Sinopsis : 
Buku panduan pelatihan basis untuk gerakan sosial: Manifesto Wacana Kiri; Membentuk intelektual organik agitasi dan propaganda wacana kiri untuk kader inti ideologis ini mrrupakan sebuah akumulasi pergulatan intelektual penulis dengan buku, pemikiran, realitas sosial dan sebuah ambisi untuk mewujudkan amunisi pengetahuan. Eksponen intelektual yang genuine, tangguh tidak mudah patah, militan, ideologis dan mampu menjadikan dirinya sebagai mata rantai pengetahuan. 

Sabtu, 16 Mei 2015

DEKONSTRUKSI SPIRITUAL Merayakan Ragam Wajah Spiritual



Judul : DEKONSTRUKSI SPIRITUAL Merayakan Ragam Wajah Spiritual
Penulis: Jaques Derrida
Penerbit : Jalasutra

Harga buku: Rp. 50.000

Pemesanan : sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/ twitter : @empuonline


Sinopsis

Apa yang bercokol di benak Anda ketika Anda disodori segenggam kata spiritual. Pasti yang bermain-main di benak Anda adalah kesucian, kesakralan, kemuliaan dan keakhiratan. Tapi pernahkah Anda mempertanyakan kekuatan apa yang ada di belakang dan bekerja memproduksi makna-makna itu?  Apa yang dimaksud dengan spirit? Kapan dan dimana lahirnya? Mengapa yang jahat/dosa tidak dimasukkan dalam kategori spiritual, malahan divonis sebagai kutu ruhaniah yang hina dan nista?

Buku ini secara blak-blakan menggempur, membongkar kata/istilah makna spiritualitas, dan terutama sekali kekuatan-kekuatan apa saja yang memegang kendali makna dibelakangnya.

Jadilah Jacques Derrida, seperti halnya Milan Kundera dalam The Book of Laughter and Forgetting dan Gabriel Garcia Marquez dalam One Hundred Year of Solitude, bak dewa linguistik dalam mengingatkan manusia jangan lupa, bahwa di balik kesucian kata spiritual, bersemayam sebuah kekuatan pengendali makna. Itulah struktur agama (Kristen). Itulah metafisika-platonik.

Dengan mengambil titik fokus  kajian pemikiran Martin Heidegger (tentang spiritualitas) Derrida melempar gugatan –gugatan elementer yang jenial dari sudut pandang filsafat bahasa atas pembakuan makna secara sewenang-wenang kata spiritual.  

PERANG CINA DAN RUNTUHNYA NEGARA JAWA 1725-1743



Judul : PERANG CINA DAN RUNTUHNYA NEGARA JAWA 1725-1743
Penulis: Willem Remmelink
Penerbit : Jendela
Kondisi : Baru

Harga buku: Rp. 130.000

Pemesanan : sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/ twitter : @empuonline


Sinopsis

Inilah studi yang untuk pertama kalinya memaparkan catatan mendetail, didasarkan pada arsip-arsip Belanda dan babad tradisional Jawa, perihal sejarah Jawa antara 1725-1743. Masa ini merupakan suatu periode perdamaian yang relatif dan berakhir karena perang dasyat yang mengakibatkan tumbangnya negara Jawa.

Willem Remmelink (1947) adalah sarjana Sinologi dari  Universitas Leiden. Dari 1977 hingga 1984 beliau mengajar sejarah dan bahasa Belanda di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sejak 1985 beliau menjadi Direktur Jepang-Belanda di Tokyo.

TERBENAM dan TERSINGKIR di PARIS dan LONDON



Judul : TERBENAM dan TERSINGKIR di PARIS dan LONDON
Penulis: George Orwell
Penerbit : OAK
Kondisi : Baru

Harga buku: Rp. 65.000

Pemesanan : sms 085878268031/ pin BB: 234FB00C/email : empu_online@yahoo.com/ empuonline@gmail.com/ twitter : @empuonline


Sinopsis

Meski dibawa ke kemasyuran oleh 1894 dan Animal  Farm, karya yang mengantar Eric Blain dengan nama Pena George Orwell, termasuk ke kancah sastra Inggris, dan pada akhirnya dunia, adalah Down and Out in Paris and London (judul asli buku ini). Isi buku ini terinspirasi oleh, kalau tidak diambil mentah-mentah dari, pengalaman Orwell hidup miskin di Paris dan kemudian, di London. Setelah melepaskan kariernya  sebagai polisi imperial Inggris di Burma-tanpa persetujuan penuh dari keluarganya, tentu-Orwell, seperti banyak penulis dan calon penulis Anglophone sebelum Great Depression, tinggal di Paris dan mengasah bakat kepenulisannya disana. Sewaktu di Paris inilah, karena sebagian besar uangnya dicuri, Orwell mulai terpaksa untuk hidup mislin. Kemudian, karena merasa tak kuat lagi bekerja sebagai tukang cuci piring di Paris, ia pindah ke London, dan di kota ini cerita tentang kemiskinan berlanjut, dengan kawan-kawan baru, dengan kesengsaraan-kesengsaraan yang baru pula.